-->

How To Train The Bagong

Saat membaca judulnya, memang kedengarannya agak memaksa. Sebab pasti akan langsung teringat dengan salah satu judul fim rilisan Hollywood : How To Train The Dragon
Meskipun memang tidak ada hubungannya dan berbeda, namun keduanya ternyata memiliki beberapa kesamaan. 

Baik The Dragon dan the Bagong, keduanya sama-sama mahluk legenda, yang untuk bisa menge-train keduanya, sama-sama harus yang terpilih, dan sama susahnya. 

Bahkan jika dihitung-hitung, untuk menge-train The Bagong malah lebih lagi susahnya, tidak sembarangan. Jika tidak percaya, coba simak saja… 

 The Bagong atau Bagong atau Ki Lurah Bagong memang merupakan nama salah satu tokoh panakawan dalam kisah pewayangan – terutama yang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dalam kisahnya, Bagong merupakan anak bungsu dari Ki Lurah Semar atau Semar, yang juga memiliki anak lainnya, Petruk dan Gareng

Memang dalam kisah-kisahnya, Bagong dan Panakawan lainnya, saat keluar dalam “Goro-Goro” tugasnya lebih banyak pada “ndagel” alias sifatnya untuk menghibur para penonton wayang. 

Namun sebenarnya “tugas” dari Panakawan – termasuk Bagong – tidak hanya ndagel saja. 
Tetapi malah cukup berat, karena sebagai “pamomong”. Karena itu untuk menjadi Bagong sekalipun, bukanlah sembarangan. 

Tidak percaya, coba simak saja… 
Bagong memang digambarkan sebagai tokoh Panakawan yang bertubuhnya bulat, matanya lebar, bibirnya tebal, terkesan ndomble dan memble, pokoknya ndak oke banget dan tidak bakal dijadikan idola. 
Bahkan Bagong sering dijadikan panggilan ledekan pada seseorang yang tubuhnya gemuk bulat atau PII – “Pendek ipel-ipel”. 


Selain itu, Bagong memiliki gaya bicara yang semau gue dan kurang mengerti aturan tata karma. Namun demikian para majikannya selalu memaklumi kekurang tatakramaan Bagong ini. 
Meski secara fisik, bentuk tubuh dan rupa Bagong sangat tidak meyakinkan ( kata lain untuk buruk rupa ) terutama untuk kaum wanita, namun Bagong bukanlah “orang” sembarangan. 

Yang tidak mudah untuk bisa menge-train The Bagong ini. 

Menurut beberapa sumber, nama Bagong sendiri berasal dari kata “Baghaa” yang memiliki arti berontak. Yaitu memberontak terhadap semua kebathilan dan keangkara murkaan. 
Bagong merupakan tokoh yang paling lugu, ia juga merupakan tokoh yang bodoh-bodoh pintar. Maksudnya sebenarnya pintar namun tidak mau memamerkan kepintarannya. 
Bagi kebanyakan orang sifat-sifat Bagong in adalah sangat tidak mudah untuk bisa melatihnya atau menge-trainnya

Itupun belum seberapa, sebab jika dipadankan dengan tokoh superhero saat ini, Bagong setara dengan tokoh The Shadow
Tidak percaya, simak sendiri… 

Asal usul Bagong

Menurut asal-usulnya, Bagong ini ternyata merupakan trah dewa-dewa, mirip-mirip dengan Hercules dalam mitologi Yunani, gitu… 
Merunut asal-usul Bagong, dalam beberapa versi menyebutkan bahwa Bagong sesungguhnya bukan merupakan anak kandung Semar. 
Semar sendiri ( yang selalu dikisahkan sebagai ayahnya ) adalah penjelmaan seorang mahadewa yang bernama Batara Ismaya. Semar ( Batara Ismaya ) diturunkan ke dunia bersama kakaknya, yaitu Togog atau Batara Antaga untuk mengasuh keturunan adik mereka, yaitu Batara Guru. 

Saat diturunkan, baik Togog dan Semar sama-sama mengajukan permohonan kepada ayah mereka, yaitu Sanghyang Tunggal – dewa dari segala dewa , agar mereka masing-masing diberi teman. 
Karena itulah Sanghyang Tunggal kemudian mengajukan pertanyaan balik kepada keduanya : “ siapa kawan sejati manusia”. Togog menjawab "hasrat". Sedangkan Semar menjawab "bayangan". 
Dari jawaban itulah, Sanghyang Tunggal kemudian menciptakan “hasrat Togog” menjadi manusia kerdil yang bernama Bilung. 
Sedangkan “bayangan Semar” diciptakan menjadi manusia bertubuh bulat, yang dinamakan Bagong. 

Dalam asal-usul bagong versi lain disebutkan, bahwa Semar yang merupakan cucu Batara Ismaya, mengabdi kepada seorang pertapa bernama Resi Manumanasa. 
Di saat Resi Manumanasa hendak mencapai moksha, maka Semar merasa kesepian, sehingga ia minta diberikan teman. 
Resi Manumanasa menjawab, bahwa teman Semar yang paling setia adalah bayangannya sendiri. 
Dan seketika itu pula, bayangan Semar berubah menjadi manusia berbadan bulat yang diberi nama Bagong. 

Sebagaimana laiknya saudara lainnya, kemana-mana Bagong membawa senjata aneh yang disebut Kudi. Senjata ini sebenarnya lebih banyak sebagai pajangan, karena memang jarang digunakan. Sebagai bayangan Ki Lurah Semar, Bagong tentu saja sangat sakti mandraguna. 

Senjata Bagong lainnya yang ampuh sebenarnya adalah cara dan gaya bicaranya. 
Terbukti, gaya bicara Bagong yang seenak udelnya sendiri ini sempat dipergunakan oleh para dalang sebagai “senjata” untuk mengkritik penjajahan di jaman kolonial Hindia Belanda. 
Karena itulah pihak Belanda sangat tidak menyukai tokoh Bagong. Pada golongan yang pro Belanda, tokoh Bagong bahkan selalu dihilangkan saat pagelaran wayang. 

Nama lain dari Bagong. 

Meski hampir semua wilayah di Pulau Jawa mengenal Bagong, namun tokoh ini dikenal dengan beberapa nama. Bagong adalah sebutan umum untuk daerah Jawa Tengah. 
Untuk daerah Pasundan ( Jawa Barat dan sekitarnya ) Bagong dinamakan Bawor
Sedangkan di Jawa Timur tetap disebut Bagong meski memiliki nama sebutan lain, yaitu Jamblahita. Bagong Jawa Timuran bahkan memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap pementasan. 
Dalam versi Wayang Golek Menak, bagong digambarkan memiliki wajah berwarna hitam, berjubah hitam, dengan kaus belang merah putih, dan berhidung mbangir, disebut Lupit atau nama lengkapnya Kyai Lurah Lupit

Tancep kayonnya adalah
Meski Bagong hanya dianggap sebagai panakawan, tukang “guyon” dan sering disepelekan, namun sebenarnya bukanlah sosok sembarangan. 
Karakter uniknya justru dibutuhkan dan bermanfaat bagi yang dimomongnya. Sehingga tidak semua orang bisa melakukannya, baik untuk sekedar “lakon”, ataupun bahkan sifat-sifatnya. 
Sebab meski terutama “cuwawakan” mulutnya, tapi itu bukan untuk menyakiti pihak lain dan bukan untuk kepentingan diri sendiri. Melainkan untuk kepentingan yang diasuhnya. 

Nah itulah, nyatanya cukup sulit untuk How To Train The Bagong, terutama pada saat ini. 

Tokoh pewayangan lain yang menarik untuk disimak :

You may like these posts